Membuat Aplikasi Persediaan Pakai Excel

Aplikasi Persediaan Excel

Sebelumnya saya pernah membahas bagaimana cara menghitung persedian optimum dengan metode EOQ untuk menetukan berapa banyak persediaan yang harus kita kontrol. Namun dalam kontrol persediaan tersebut kita perlu juga mengetahui jumlah keluar dan masuknya persediaan tersebut hal ini agar kita dapat membuat keputusan untuk membuat order kembali. Banyak sekali software yang mampu memberikan fungsi terhadap kontrol persediaan itu namun semuanya dapat Anda gunakan jika Anda membelinya, hal ini mungkin akan menjadi pertimbangan Anda juga. 
Tapi disini saya memberikan sebuah aplikasi yang dapat Anda gunakan untuk mengontrol persediaan itu secara gratis alias tidak bayar. Aplikasi ini dapat berfungsi untuk mengontrol keluar dan masuknya barang serta membuat laporan-laporan sederhana. Aplikasi ini menggunakan program Excel dengan penambahan kode-kode macro didalamnya untuk melakukan perintah-perintah yang ada didalam kontrol aplikasi ini. Dikarenakan aplikasi persediaan ini dibuat dari Excel maka pastinya dapat dengan mudah Anda gunakan karena tidak perlu menginstal software lainnya sebagai pendukungnya.
Kenapa saya katakan dapat langsung Anda gunakan ? selain tanpa harus instal software pendukung, aplikasi ini dibuat dengan menggunakan program microsoft excel yang saya yakin pastinya ketika Anda membeli sebuah komputer ataupun laptop didalamnya sudah terinstal program Excel ini ( baik yang bajakan ataupun yang original ). Namun saya tidak membahas soal bajakan atau original karena itu bagian dari privasi Anda. Yang mau saya jelaskan disini lebih pada penggunaan aplikasi persediaan ini saja. 
Pada aplikasi persediaan Excel ini ada beberapa menu yang dapat digunakan, yaitu: 
  • Menu Daftar Barang. 
    • Menu berisi sebuah control berupa form input barang yang berfungsi untuk menambah, menghapus atau mengedit barang yang akan disimpan pada tabel daftar barang. 
      Menu Daftar Barang
      Membuat Aplikasi Persediaan Pakai Excel
      Form Input Barang
  • Menu Mutasi Barang. 
    • Menu ini berisi sebuah control berupa form mutasi barang yang berfungsi untuk melakukan transaksi terhadap keluar dan masuknya barang sehingga akan menghitung sisa barang yang tersedia pada stock jurnal. 
      Menu Mutasi Barang
      Form Mutasi Barang
  • Menu Laporan
    • Menu ini berisi sebuah form yang berfungsi untuk membuat laporan-laporan sederhana mengenai transaksi-transaksi yang sudah dilakukan terhadap persediaan barang. Laporan-laporan ini dapat diatur berdasarkan rentang waktu dan jenis atau tipe barang yang Anda inginkan. 
Menu Laporan Barang
Form Laporan Barang
  • Form About
    • Form ini berfungsi untuk penjelasan detail tetang aplikasi ini. 
Aplikasi ini masih cukup sederhana jika untuk memenuhi kebutuhan Anda yang kompleks, namun sedikitnya sudah bisa untuk mengontrol keluar masuknya barang dan membuat sebuah laporan. 
Contoh dari file Excel hasil Tutorial Membuat Form Login di Excel ini dapat Anda downlod gratis di sini

Contoh dari file Excel hasil Tutorial Membuat Aplikasi Persediaan di Excel ini dapat Anda downlod gratis di sini 

Use Case Diagram: Sistem Aplikasi Pendaftaran Layanan PPDB Online Tahun 2015


Pertemuan 1, 28 September 2014 : Pengenalan .NET Framework

Microsoft .NET Framework (dibaca Microsoft Dot Net Framework) atau lebih dikenal dengan singkatan dot net (tidak berhubungan dengan domain .net) merupakan sebuah perangkat lunak kerangka kerja yang berjalan utamanya pada sistem operasi Microsoft Windows, saat ini .NET Framework umumnya telah terintegrasi dalam distribusi standar Windows (mulai dari Windows Server 2003 dan versi-versi Windows yang lebih baru). Kerangka kerja ini menyediakan sejumlah besar pustaka pemrograman komputer dan mendukung beberapa bahasa pemrograman serta interoperabilitas yang baik sehingga memungkinkan bahasa-bahasa tersebut berfungsi satu dengan lain dalam pengembangan sistem. Berbeda halnya dengan tipikal aplikasi konvensional umumnya, program yang ditulis dengan memanfaatkan .NET Framework berjalan pada lingkungan perangkat lunak melalui Common Language Runtime, dan bukan perangkat keras secara langsung. Hal ini memungkinkan aplikasi yang dibuat di atas .NET secara teoritis dapat berjalan pada perangkat keras apapun yang didukung oleh .NET Framework. Perangkat lunak ini adalah kunci penawaran utama dari Microsoft, dan dimaksudkan untuk digunakan oleh sebagian besar aplikasi-aplikasi baru yang dibuat untuk platform Windows.
Pada dasarnya, .NET Framework memiliki 2 komponen utama: CLR dan .NET Framework Class Library.
Program - program yang ditulis untuk .NET Framework dijalankan pada suatu lingkungan software yang mengatur persyaratan-persyaratan runtime program. Runtime environment ini, yang juga merupakan suatu bagian dari .NET Framework, dikenal sebagai Common Language Runtime (CLR). CLR menyediakan penampilan dari application virtual machine, sehingga para programmer tidak perlu mengetahui kemampuan CPU tertentu yang akan menjalankan program. CLR juga menyediakan layanan-layanan penting lainnya seperti jaminan keamanan, pengaturan memori, garbage collection dan exception handling / penanganan kesalahan pada saat runtime. Class library dan CLR ini merupakan komponen inti dari .NET Framework. Kerangka kerja itu pun dibuat sedemikian rupa agar para programmer dapat mengembangkan program komputer dengan jauh lebih mudah, dan juga untuk mengurangi kerawanan aplikasi dan juga komputer dari beberapa ancaman keamanan.
CLR adalah turunan dari CLI (Common Language Infrastructure) yang saat ini merupakan standar ECMA. Untuk keterangan lebih lanjut, silakan mengunjungi situs ECMA atau kunjungi sumber pranala di bawah artikel ini.
Solusi-solusi program pembentuk class library dari .NET Framework mengcover area yang luas dari kebutuhan program pada bidang user interface, pengaksesan data, koneksi basis data, kriptografi, pembuatan aplikasi berbasis web, algoritma numerik, dan komunikasi jaringan. Fungsi-fungsi yang ada dalam class library dapat digabungkan oleh programmer dengan kodenya sendiri untuk membuat suatu program aplikasi baru.
Pada berbagai literatur dan referensi di Internet, .NET Framework seringkali disingkat menjadi .NET saja.
.NET Framework sebagai platform
.NET seringkali juga dapat diartikan sebagai platform, yang merupakan suatu lingkungan terpadu untuk pengembangan dan eksekusi untuk berbagai macam bahasa pemrograman dan kumpulan library untuk bekerja sama membuat dan menjalankan aplikasi berbasis Windows yang lebih mudah untuk dibuat, diatur, didistribusikan, dan diintegrasikan dengan sistem jaringan lain.
Dalam perkembangannya, .NET seringkali dikaitkan pula dengan versi Visual Studio yang sesuai dengan dukungan versi yang bersangkutan untuk pengembangan aplikasi. Berikut ini versi .NET dan versi Visual Studio yang terkait:


Versi
Microsoft memulai pengembangan .NET Framework di akhir 1990 dengan nama awal Next Generation Windows Services (NGWS). Pada akhir 2000 versi beta .NET 1.0 dirilis
Versi 3.0 dari .NET Framework disertakan di Windows Server 2008 dan Windows Vista. Version 3.5 disertakan di Windows 7, dan bisa juga diinstall di Windows XP maupun Windows Server 2003. Pada 12 April 2010 .NET Framework 4 dirilis bersamaan dengan applikasi Visual Studio 2010.
.NET Framework terdiri dari dua versi yaitu mobile dan embedded. Versi mini dari framework .NET Compact Framework, tersedia untuk platform smartphone khususnya Windows CE dan Windows Mobile. .NET Micro Framework lebih ditargetkan untuk device yang membutuhkan kinerja tinggi.



.NET pada sistem operasi selain Windows
Implementasi .NET 2.0 saat ini juga memiliki Mono, perangkat lunak varian yang dapat berjalan di Linux dan UNIX. Mono dikembangkan oleh Ximian, yang selanjutnya diakuisisi oleh Novell. Mono merupakan platform sumber terbuka, berarti semua orang dapat berpartisipasi di dalam pengembangan Mono.

Software Requirement Specifications (SRS)


Pengertian Software Requirement Specifications (SRS)



Secara sederhana, Software Requirement Specifications (SRS) adalah dokumen yang menjelaskan tentang berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi oleh suatu software. Dokumen ini dibuat oleh developer (pembuat software) setelah menggali informasi dari calon pemakai software. Pembuatannya pun seharusnya mengikuti standar yang ada dan paling diakui oleh para praktisi rekayasa software di dunia. Oleh karena itu, standar yang akan dibahas di sini adalah standar dari IEEE.
IEEE membuat standar SRS agar dokumen penting itu tidak ambigu dan tentu saja komplit. Lengkap. Dengan standar itu, si penggguna dapat mencurahkan semua keinginannya terkait software tersebut dengan jelas dan akurat sehingga sang developer pun dapat memahami apa yang diinginkan pengguna dengan tepat. Bahkan, bagi perorangan, standar ini dapat membantunya dalam mengembangkan outline SRS yang baku khusus untuk perusahaannya, membantunya membuat dokumen SRS dengan format dan isi yang standar (minimal), serta membantunya mengembangkan rincian-rincian pendukung lainnya.
SRS yang baik akan bermanfaat bagi customer, supplier, ataupun perorangan. Manfaat-manfaat tersebut antara lain:
  1. Sebagai bentuk perjanjian antara customer dan supplier tentang software apa yang akan dibuat
  2. Mengurangi beban dalam proses pengembangan software
  3. Sebagai bahan perkiraan biaya dan rencana penjadwalan
  4. Sebagai dasar validasi dan verifikasi software di ujung penyelesaian proyek nantinya
  5. Memfasilitasi transfer, semisal software tersebut ingin ditransfer ke pengguna atau mesin-mesin yang lain. Customer pun merasa mudah jika ingin mentransfer software ke bagian-bagian lain dalam organisasinya. Bahkan, jika terjadi pergantian personil developer, proyek dapat mudah ditransfer ke personil baru dengan memahami SRS ini.
  6. Mendasari perbaikan produk software di kemudian hari. Jadi, kadang SRS boleh diperbaiki dengan alasan dan mekanisme tertentu serta atas kesepakatan antara customer dan developer.
Ada beberapa istilah yang digunakan dan harus diketahui untuk memahami standar SRS yang dibuat IEEE ini. Istilah-istilah tersebut adalah:
  • Kontrak: dokumen yang mengikat secara hukum dan disepakati oleh customer dan supplier, termasuk syarat-syarat teknologi dan organisasi, biaya, serta jadwal pengerjaan. Kontrak bisa mengandung sesuatu yang kurang formal tetapi bermanfaat, seperti komitmen atau harapan dari pihak yang terlibat.
  • Customer (pelanggan) : Pihak yang membayar untuk produk dan biasanya yang menentukan persyaratan (requirements).
  • Supplier (pemasok): Pihak yang membuat produk software untuk customer.
  • Pengguna: Pihak yang mengoperasikan atau berinteraksi langsung dengan software. Pengguna dan customer biasanya bukan orang yang sama.
Untuk menyusun SRS, beberapa hal perlu dipertimbangkan, yaitu:
  • Sifat SRS;
  • Lingkungan SRS;
  • Karakteristik dari SRS yang baik, yaitu:
    1. Correct (benar)
    2. Unambiguous (tidak ambigu, tapi jelas)
    3. Complete (lengkap)
    4. Consistent (konsisten)
    5. Ranked for importance and/or stability (prioritas penting dan atau stabilitas)
    6. Verifiable (dapat diverifikasi)
    7. Modifiable (bisa dimodifikasi)
    8. Traceable (bisa dilacak)
  • Penyusunan SRS secara bersama-sama;
  • Evolusi SRS ;
  • Membuat prototipe, seperti model atau contoh;
  • Mencantumkan desain sistem di SRS;
  • Pencantuman persyaratan proyek di SRS. Untuk persyaratan proyek ada dokumen tersendiri
Pada akhirnya IEEE membuat template sebuah SRS, yang isinya antara lain:
1. Introduction
1.1 Purpose
1.2 Scope
1.3 Definitions, acronyms, and abbreviations
1.4 References
1.5 Overview
2. Overall description
2.1 Product perspective
2.2 Product functions
2.3 User characteristics
2.4 Constraints
2.5 Assumptions and dependencies
3. Specific requirements
4. Appendixes
5. Index

Pengertian UML

Unified Modelling Language (UML)

adalah sebuah "bahasa" yg telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. 

Nugroho, Bunafit (2005:17) : “UML (Unified Modeling Language) adalah proses penggambaran informasi-informasi dengan notasi-notasi baku yang telah disepakati sebelumnya”.

Pengertian SDLC

Pengertian SDLC dan penjelasan Fase dalam SDLC

System Development Life Cycle atau yang biasa kita kenal dengan SDLC adalah proses yang digunakan oleh analis sistem untuk mengembangkan sistem informasi mulai dari perencanaan, pentuan kebutuhan, perancangan, validasi, sampai pelatihan, dan penyerahan kepada konsumen.



SDLC merupakan alur kerja baku yang biasa dipakai oleh perusahaan-perusahaan vendor software dalam mengembangkan software aplikasi produksinya. SDLC tidak hanya penting untuk proses produksinya softwarenya saja, namun terlebih juga penting untuk proses maintenance software itu sendiri.



SDLC merupakan alurkerja yang mirip dengan air terjun. biasanya memerlukan waktu cukup panjang apabila menggunakan SDLC. karena apabila perkerjaan pada tahap satu belum selesai maka ia tidak akan beralih ke tahap dua. ini adalah salah satu kelemahan menggunakan SDLC. berikut gambar 'air terjun' itu.